Kamis, 29 September 2016

Candi Borobudur

Hai gaes,
Pagi yang cerah untuk berbagi kisah

Pagi ini mimin jalan-jalan ke kota Magelang bareng kakak cewek mimin. Travelling kali ini terbilang “Wani Nekat” kenapa? Karena mimin ngeRide (motoran) kesana. Berbekal GPS dan baca Papan Plank jalan. Ini pengalaman pertama mimin ke Borobudur! Im verry excited :D

Start mimin pukul 07.30 WIB dari rumah di demak (rumah didesa bukan di demak kota) menuju ke pintu masuk kota magelang sekitar 3,5 jam :O sementara menuju ke Borobudur sekitar 30 menit. Jadi total sampai 4 jam tanpa istirahat. Yahh karena ini baru pertama kali jadi masih hati-hati ambil jalan. :v

Photo by me
Okey sesampainya disana sekitar pukul 11.30 WIB, puanassshh banget gaes. Apalagi Pas naik. Padahal ketika sampai dipintu masuk kota magelang suasananya sejuk -_-
Antara panas dan pengap mungkin ya. Banyak pengunjung soalnya pas lagi weekend.
Oia untuk tiket masuk nih daftarnya

HARGA TIKET
Dewasa                       : Rp. 30.000,-
Dibawah 10 tahun      : Rp. 15.000,-

dipintu masuk menuju candi kita akan disambut para petugas yang mengingatkan kita untuk menggunakan sarung jika bercelana/ rok pendek. dimaksudkan untuk tetap menjaga kesopanan. karena candi Borobudur masih digunakan sebagai tempat pemujaan agama budha. sarung dipinjamkan ya, jadi setelah selesai dipintu keluar nanti jangan lupa dikembalikan :v
Hanya contoh - photo by me
FASILITAS
  1. Parkir
  2. Mushola
  3. Rest Area
  4. Museum
  5. Toilet
  6. Kantin
  7. Toko Souvenir

Arsitektur candi Borobudur ini termegah dari candi-candi yang lainnya.
Bahkan masuk dari salah satu dari keajaiban dunia. Gak heran sih, kalau dinalar aja zaman dahulu bisa ada bangunan dari kumpulan batu-batu adhesit berbentuk bisa tersusun rapi tanpa semen sedikitpun.
photo by me
 View dari atas candi Borobudur indah banget ya gaes
view belakang candi - photo by me
view taman - photo by me
view stupa belakang candi - photo by me

Sekilas tentang Borobuddur,
Tiga tingkatan dalam bangunan borobudur memiliki tingkatan ranah spiritual dalam kosmologi Buddha, berikut sedikit ringkasannya yang mimin ambil dari sumber (link tercantum) :

Kamadhatu
Tangga pertama candi - photo by me
Bagian kaki Borobudur melambangkan Kamadhatu, yaitu dunia yang masih dikuasai oleh kama atau "nafsu rendah". Bagian ini sebagian besar tertutup oleh tumpukan batu yang diduga dibuat untuk memperkuat konstruksi candi. Pada bagian kaki asli yang tertutup struktur tambahan ini terdapat 160 panel cerita Karmawibhangga yang kini tersembunyi. Sebagian kecil struktur tambahan di sudut tenggara disisihkan sehingga orang masih dapat melihat beberapa relief pada bagian ini. Struktur batu andesit kaki tambahan yang menutupi kaki asli ini memiliki volume 13.000 meter kubik.







Rupadhatu
lorong yang kaya relief - photo by me

Empat undak teras yang membentuk lorong keliling yang pada dindingnya dihiasi galeri relief oleh para ahli dinamakan Rupadhatu. Lantainya berbentuk persegi. Rupadhatu terdiri dari empat lorong dengan 1.300 gambar relief. Panjang relief seluruhnya 2,5 km dengan 1.212 panel berukir dekoratif. Rupadhatu adalah dunia yang sudah dapat membebaskan diri dari nafsu, tetapi masih terikat oleh rupa dan bentuk. Tingkatan ini melambangkan alam antara yakni, antara alam bawah dan alam atas. Pada bagian Rupadhatu ini patung-patung Buddha terdapat pada ceruk atau relung dinding di atas pagar langkan atau selasar. Aslinya terdapat 432 arca Buddha di dalam relung-relung terbuka di sepanjang sisi luar di pagar langkan. Pada pagar langkan terdapat sedikit perbedaan rancangan yang melambangkan peralihan dari ranah Kamadhatu menuju ranah Rupadhatu; pagar langkan paling rendah dimahkotai ratna, sedangkan empat tingkat pagar langkan diatasnya dimahkotai stupika (stupa kecil). Bagian teras-teras bujursangkar ini kaya akan hiasan dan ukiran relief.


salah satu relief candi - photo by me


Arupadhatu
Arca Budda - photo by me
Berbeda dengan lorong-lorong Rupadhatu yang kaya akan relief, mulai lantai kelima hingga ketujuh dindingnya tidak berelief. Tingkatan ini dinamakan Arupadhatu (yang berarti tidak berupa atau tidak berwujud). Denah lantai berbentuk lingkaran. Tingkatan ini melambangkan alam atas, di mana manusia sudah bebas dari segala keinginan dan ikatan bentuk dan rupa, namun belum mencapai nirwana. Pada pelataran lingkaran terdapat 72 dua stupa kecil berterawang yang tersusun dalam tiga barisan yang mengelilingi satu stupa besar sebagai stupa induk. Stupa kecil berbentuk lonceng ini disusun dalam 3 teras lingkaran yang masing-masing berjumlah 32, 24, dan 16 (total 72 stupa). Dua teras terbawah stupanya lebih besar dengan lubang berbentuk belah ketupat, satu teras teratas stupanya sedikit lebih kecil dan lubangnya berbentuk kotak bujur sangkar. Patung-patung Buddha ditempatkan di dalam stupa yang ditutup berlubang-lubang seperti dalam kurungan. Dari luar patung-patung itu masih tampak samar-samar. Rancang bangun ini dengan cerdas menjelaskan konsep peralihan menuju keadaan tanpa wujud, yakni arca Buddha itu ada tetapi tak terlihat.
photo by me

Tingkatan tertinggi yang menggambarkan ketiadaan wujud yang sempurna dilambangkan berupa stupa yang terbesar dan tertinggi. Stupa digambarkan polos tanpa lubang-lubang. Di dalam stupa terbesar ini pernah ditemukan patung Buddha yang tidak sempurna atau disebut juga Buddha yang tidak rampung, yang disalahsangkakan sebagai patung 'Adibuddha', padahal melalui penelitian lebih lanjut tidak pernah ada patung di dalam stupa utama, patung yang tidak selesai itu merupakan kesalahan pemahatnya pada zaman dahulu. Menurut kepercayaan patung yang salah dalam proses pembuatannya memang tidak boleh dirusak. Penggalian arkeologi yang dilakukan di halaman candi ini menemukan banyak patung seperti ini. Stupa utama yang dibiarkan kosong diduga bermakna kebijaksanaan tertinggi, yaitu kasunyatan, kesunyian dan ketiadaan sempurna dimana jiwa manusia sudah tidak terikat hasrat, keinginan, dan bentuk serta terbebas dari lingkaran samsara. sumber
Puncak tertinggi candi Borobudur

Nah demikian sekilas mengenai maksud dari tingkatan ranah spiritual pada candi Borobudur. semoga membantu kawan-kawan semua. dan tetap selalu jaga kesopanan ya.

Selesai berkeliling wisatawan bisa keluar menggunakan jalur keluar (jangan lewat jalan masuk) sebab macet pasti!
lihat panah untuk keluar area wisata - photo by me

gaes jangan ditiru ya ada sampah Aqu*ah di area candi, sebenarnya banyak lho penjaga disana tapi entah kenapa setiap mimin jalan mengelilingi area candi pasti nemuin sampah. terutama sisa botol air mineral. semoga jadi perhatian kita bersama. tidak perlu menunggu petugas untuk memungut sampah tersebut, mulailah dengan tindakan kecil kita. :D

Oia bisa pakai jasa Guide lho buat diajak keliling area candi. tapi mimin gak tau berapa tarifnya.  :v

Terakhir, Jalan-jalan ke Borobudur gak lengkap rasanya kalau gak beli oleh-oleh buat yang tersayang (keluarga-red) wkwkwk
diarea steril candi ada juga toko Souvenir. disini menyediakan Kaos, gantungan kunci, replika candi Borobudur, pernik pernik perhiasan kuningan, bros etc.
atau mau yang murah meriah??? nahh sepanjang perjalanan keluar dari candi borobudur terdapat "pasar" souvenir yang jauh lebih murah dan lebih variatif isinya. dari mulai baju, tsirt, gamis, gantungan kunci, miniatur candi borobudur, asbak, mainan anak, bantal leher, boneka dsb. jangan lupa menawar ya gaes. diarea ini juga terdapat kantin, kamar mandi/ toilet dan mushola.
Pasar murah - photo by me
Sekian jalan-jalan mimin ke Candi Borobudur di kota Magelang, kurang puas sebenarnya karena mimin berencana melanjutkan wisata ke "Camera House" yang letaknya juga dekat dari Borobudur. cuma 5 menit pejalanan. tapi karena mimin dari kota jauh dan waktu sudah sore (sekitar pukul 15.00 WIB) so mimin harus cepat pulang ke Demak.

thank sudah ikutin mimin ngetrip ya. Kritik dan Saran bisa langsung dikolom komentar atau bisa juga kirim kekontak mimin yang tercantum di blog. jangan bosen dan tetap support wisata Indonesia.

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Blog Visit Jawa Tengah 2016 yang  diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah @visitjawatengah (www.twitter.com/visitjawatengah)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar